Pernahkah
kalian pernah merasa bahwa kalian hanyalah seorang anak yang kesepian tanpa ada
orang yang akan memikirkan kalian ? Atau mengkhawatirkan anda ?
Tetapi
pernahkah anda memikirkan orang tersebut ? Padahal mereka sangat peduli
terhadapmu, TETAPI dia bukan keluarga kita. Betul ketika seseorang itu salah
dan mengakui kesalahannya…. Dan kesalahannya hanya bahwa dia ingin menjadi
seorang ibu yang mengharapkan memiliki seorang anak. Ya, seorang anak. Aneh
bukan ? Mungkin sebagian orang hanya beranggapan ini adalah sesuatu yang tak
masuk akal dan bodoh. Tetapi orang itu memiliki mimpi itu adalah semata karena
dia tidak bisa memiliki anak dari orang yang dia cintai. Karena orang yang dia
cintai telah memiliki kehidupan yang normal serta pasangan hidup dengan ikatan
pernikahan.
Akhirnya
suatu ketika datanglah kesempatan ketika dia sangat penasaran tentang kehidupan
lelaki yang dicintainya itu yang baru saja berbahagia dengan kehadiran seorang
putri. BETAPA dia sangat iri dan terbesit untuk memeluk anak dari lelaki itu
dengan istri sahnya walau hanya sekali. Akhirnya diapun memberanikan diri untuk
masuk dan melihat anak itu ketika kedua orangtuanya sedang bekerja dipagi hari.
Akan tetapi keinginannya untuk memiliki anak itu menjadi besar dan tak
terbendung (mengingat dia sudah tidak bisa lagi memiliki seorang anak karena
dia telah aborsi sehingga tak dapat hamil lagi). Dengan segenap kemampuan dia
menahan hasratnya itu, akan tetapi hatinya berkata lain. AKHIRNYA, dengan rasa
gugup tak terbendung, diapun menculik dan mengambil anak tadi ditengah hujan
deras dia memeluk anak itu dengan eratnya.
Dan setelah
itu, dibawanya anak itu lari ke kota lain tepatnya di Osaka. Dengan bingung dan
hanya membawa peralatan dan persiapan seadanya, ketika tiba dihotel tempatnya
menginap anak tersebut menangis dengan kencangnya. Diapun membuatkan susu di
botol lalu mencoba meminumkannya kepada anak yang diberinya nama “Kaoru” itu.
Akan tetapi Kaoru bayi masih juga menagis hingga akhirnya dia mencoba untuk
member Kaoru ASI darinya. Tetapi, lagi – lagi Kaoru tidak mau dan terus
menangis. Lalu, diapun menangis dan memeluk Kaoru dengan berlinang airmata
sambil mencoba menangkan kaoru kecil.
Ketika
keesokan harinya, ketika sedang duduk dikursi dipinggir jalan di kota Osaka,
dia ditegur oleh seorang wanita dari Yayasan “House Of Angel” yang kebetulan
sedang melaksanakan Kegiatan yang baru saja selesai. Akhirnya karena dia tidak
memiliki tempat tinggal, dia memilih tinggal bersama pengurus dan anggota “House
Of Angel” yang merupakan tempat tinggal HANYA bagi PEREMPUAN. Akhirnya,
ditempat tinggalnya itu dia diterima dan menjadi salah satu anggota “House Of
Angel” yang menghindari berbagai kemunikasi dan interaksi apapun dengan dunia
luar terutama dengan Lawan Jenis (Laki-laki) karena bagi mereka laki-laki hanya
seorang yang malas dan kerapkali memukul dan menyiksa kaum perempuan. Awalnya,
perempuan ini merasa ada kedamaian dalam tempat tinggalnya itu dengan berbagai
kegiatan yang dilakukan seperti memasak, menyapu, menge-pel, dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya…. Akan
tetapi, pada akhirnya ketika suatu saat dia merasa sudah cukup memberikan
perawatan ke Anak tersebut dia menyatakan keinginannya untuk merawat secara
mandiri di luar “House Of Angel” kepada ketua pendiri tersebut. Akan tetapi
bahkan ketua tersebut melarang bahkan menghalang-halanginya. Akhirnya diapun
melarikan diri secara diam – diam dengan Kaoru kecil. Dan akhirnya setelah dia
keluar, memutuskan membesarkannya di suatu pulau tempat yang disarankan oleh
salah seorang temannya yang memiliki orang tua dipulau tersebut. Akhirnya
diapun memberanikan diri untuk menyampaikan keinginannya kepada orangtua
temannya itu untuk dapat bekerja dipabrik milik orangtua temannya itu. Awalnya
orangtua tersebut memohon maaf karena dipabriknya sudah memiliki karyawan yang
cukup untuk menjalankan bisnisnya. Tetapi orangtua temannya itu memberikannya
sebuah rumah untuk ditinggali sementara disamping rumah selagi dia mencari
pekerjaan. Dan akhirnya tinggallah ia di
rumah tersebut dan keesokan harinya ia dikenalkan dengan kolega orangtua
temannya yang memiliki pabrik mie dipulau tersebut, dan akhirnya dia bekerja
ditempat tersebut dan membesarkan Kaoru dengan bahagia dan membuat banyak hal
yang sangat menyenangkan.
Dan
akhirnya dia tinggal dengan kaoru di pulau itu dengan baik dan bergaul dengan
banyak orang dan dia memiliki tetangga yang juga memiliki anak yang umurnya
tidak jauh berbeda dengan Kaoru. Kaorupun sangat menikmati bermain dan bergaul
dengan teman – temannya tersebut.
Dan ketika
sedang makan bersama dengan Kaoru disela – sela pekerjaannya dia bercakap –
cakap dengan kaoru tentang Laki – Laki karena Kaoru hanya pernah melihat laki -
laki difoto saja ketika berada di “House Of Angel”, dan yang berkesan adalah
ketika ia berkata,
“Suatu hari
nanti Kaoru ketika kaoru sudah tumbuh dewasa akan merasa ingin menikah dengan
seseorang maka itu adalah laki – laki”
“Apakah ibu
adalah laki – laki ?” Jawab Kaoru Polos
“Tentu saja
bukan, ibu adalah perempuan begitupula dengan Kaoru.”
“Tapi, saya
ingin menikah dengan ibu. Agar ibu tidak bekerja terlalu keras lagi”
“Apakah Pak
sawada yang memberitahumu hal itu ?” Dan Kaorupun mengangguk.
“Kaoru,
suatu hari nanti ketika kamu akan jatuh cinta dengan laki – laki yang bertanggung
jawab, dan kamu akan mengikutinya tinggal serumah dengannya”
“Gak mau.
Kaoru tidak akan pergi kemana – mana. Kaoru akan selalu berada disamping mama”
Dan
akhirnya diapun tersenyum simpul dan terharu.
Dan suatu
hari ada festival obor yang biasanya dilakukan dikuil gunung didesa tersebut. Dan
kaoru dan ibu(penculik)nya mengikuti Festival tersebut. Dengan bahagia mereka
menapaki gunung menuju kekuil yang dituju. Akhirnya ketika sudah sampai dikuil
dan menyalakan obor, Kaoru dan dirinya memegang obor yang sudah dinyalakan dan
dibawa bersama menuruni bukit. Dan ketika diperjalanan turun, dia berhenti
sejenak dan berkata,
“Lihat
Kaoru, cantik bukan ?”
“Ehm!!”
Angguk Kaoru.
Karena
banyaknya orang yang menuruni bukit dengan obor menyala terlihat seperti lampu
yang sangat indah dari atas bukit. Dan dalam festival tahunan ini banyak sekali
wartawan local yang meliput. Dan ibu(Penculik)nya inipun sadar, tak seharusnya
dia membawa Kaoru di festival ini, karena akan dicurigai tempat
persembunyiannya dan akan menjadi sangat berbahaya baginya dan kaoru. Dan benar
saja. Fotonya yang sedang menikmati indahnya pemandangan masuk kedalam Media
Cetak Harian nasional keesokan harinya.
Sampai
akhirnya, setelah festival itu berakhir dia merasa kurang nyaman lagi dan
memutuskan untuk berpindah tempat. Akan tetapi Kaoru kecil yang sudah merasa
nyaman dengan kehidupannya di pulau tersebut menolak untuk pergi dari pulau
itu. Akan tetapi dia berhasil membujuk Kaoru kecil untuk ikut dengan berjanji
untuk berfoto bersama di studio foto jika dia mau ikut pergi. Dan dengan wajah
berlinang dia membawa Kaoru kecil berfoto bersama dan pergi ke Pelabuhan. Yang
paling mengharukan adalah ketika difoto Kaoru yang pemalu agak menundukkan
wajahnya, sampai akhirnya dengan malunya dia menatap kamera dan ternyata wajah
ibu(penculik)nya itu sedang menahan tangis dan berlinang airmata kebahagiaan
dan keharuan.
Dan
ternyata benar saja, foto yang diambil dalam Studio Foto itu merupakan kenang –
kenangan terakhirnya untuk Kaoru Kecil. Karena ketika sudah didepan gerbang
Pelabuhan dia melihat Kedua orangtua kandung dan beberapa orang yang terlihat
seperti polisi berpakaian mantel dan jas. Akhirnya diapun mengajak Kaoru
berbelanja bekal di swalayan depan pelabuhan. Dan ketika akan menyebrang, dia
berada disudut jalan menyuruh Kaoru untuk lebih dahulu menyebrang dan
menunggunya di sebrang jalan. Dan ketika Kaoru sudah menyebrang dia berteriak,
“Anak itu
belum makan dari tadi sore”
Dan
Kaorupun akhirnya dibawa kedua orangtua kandungnya, dan diapun menyerahkan diri
kepada polisi.
Setelah
Kaoru kecil sudah dewasa karena intrik keluarga kandung (terutama dengan ibu)
karena dia tidak mengingat ibunya itu sebagai “ibu”nya diapun hidup terpisah
ketika dia kuliah dan dia memenuhi kebutuhan sehari – harinya dengan bekerja
paruh waktu. Dan dia menjalin kasih dengan seorang pria yang sudah berkeluarga.
Dan dia juga didatangi oleh teman lamanya yang juga dibesarkan di “House Of
Angel” yang dimana temannya itu tidak memiliki mental yang cukup untuk
berhubungan dengan laki – laki dalam berbagai hal. Dan dia(Kaoru) hidup dengan
hati hampa dan penuh dengan kemarahan dan dendam dengan ibu kandung dan ibu
tirinya. Hingga akhirnya dia diajak berjalan dengan temannya itu ke tempat
bersejarah untuk Kaoru seperti, “House OF Angel”, dan pulau tempat Kaoru waktu
kecil diasuh oleh Ibu (Penculik)nya. Dan ketika berada dipulau itu dia
berlinang airmata. Hingga ia teringat bahwa fotonya ketika kecil dengan
ibu(penculik)nya belum diambil di Studio foto di pulau tersebut. Akhirnya dia
mendatangi Studio Foto tersebut dan melihat hasil fotonya bersama
ibu(penculik)nya.
BETAPA
terharunya dia melihat didalam foto itu, ibu(penculik)nya itu tersenyum dengan
mata berlinang dan dirinya yang malu – malu tersenyum simpul difoto itu. Dan
dia akhirnya menangis sambil berlari keluar. Dan ketika diluar dia menangis
dengan penuh penyesalan dan terisak – isak sambil berkata,
“AKU akan
hidup dengan baik, dan AKU akan membahagiakan dia dan tidak akan mengecewakan
dia. Dan agar DIA tidak mengkhawatirkanku lagi” sambil dia ditenangkan oleh temannya.
TAMAT
***
Yah,
begitulah kehidupan terkadang kata orang, Orang Asing seperti keluarga sendiri,
Keluarga sendiri seperti Orang Asing. Dimana dia benar – benar
merasakan kasih sayang oleh penculiknya yang menculiknya karena penculiknya
tidak bisa memiliki anak dan terlebih penculiknya adalah selingkuhan ayahnya
sendiri. Dan dimana jujur sekali penculiknya ketika dipengadilan pada waktu
awal film berkata,
“Aku hanya ingin menjadi seorang ibu dan ternyata
harapanku kepada hal itu terlalu besar”
Secara
pribadi saya mengapresiasi film ini. Dan saya harap teman – teman sekalian
dapat mengambil pelajaran dari film ini. Banyak film berkualitas dengan
pelajaran luar biasa yang bisa memperkaya diri kita dengan nilai – nilai yang
meningkatkan pribadi kita.
Mari sama –
sama bijak dalam memilih tontonan dan belajar memfilter film untuk kebaikan
pribadi dan masyarakat Indonesia. Harapan terakhir saya jelas, “Semoga warga
film Indonesia dapat membuat karya yang membangun seperti film ini”
“Mom, it’s not about Bearing. But, it’s about Love, Care, Full Fill,
Understanding, Grown Up them, and with HEART”